BANYUWANGI — Sosok aktivis yang dikenal vokal dan peduli terhadap kemajuan daerah, Rofiq Azmi, selaku Ketua Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat Hebat (APPM HEBAT) sekaligus aktivis Koboy Banyuwangi, turut menerima undangan kehormatan VIP dari Bupati Banyuwangi untuk menghadiri acara budaya spektakuler Gandrung Sewu 2025 bertema “Selendang Sang Gandrung”.
Event kebanggaan masyarakat Banyuwangi ini akan digelar selama tiga hari penuh, 23–25 Oktober 2025, di Pantai Boom Marina Banyuwangi, sebagai bagian dari rangkaian Banyuwangi Festival 2025 yang telah menjadi ikon nasional di sektor pariwisata budaya.
“Selendang Sang Gandrung”: Simbol Persatuan, Cinta, dan Warisan Leluhur
Tahun ini, Gandrung Sewu mengusung tema “Selendang Sang Gandrung”, yang sarat makna tentang pengikat persaudaraan dan pewarisan nilai-nilai luhur dari generasi ke generasi.
Ribuan penari Gandrung akan menari serempak di pesisir Pantai Boom Marina dengan selendang merah sebagai simbol semangat, keanggunan, dan kesetiaan terhadap tanah Banyuwangi.
Ketua APPM HEBAT, Rofiq Azmi, menyambut positif penyelenggaraan Gandrung Sewu sebagai upaya nyata pemerintah daerah dalam memperkuat identitas budaya serta mempersatukan masyarakat melalui ruang ekspresi seni.
“Gandrung Sewu bukan hanya tontonan budaya, tetapi juga media edukasi moral dan sosial. Selendang Sang Gandrung mengajarkan kita arti keterikatan, kesetiaan, dan penghormatan terhadap leluhur serta tanah kelahiran,” ujar Rofiq Azmi usai menerima undangan resmi dari Bupati Banyuwangi.
Apresiasi Aktivis Koboy Banyuwangi untuk Pemerintah Daerah
Sebagai aktivis yang dikenal kritis dan konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat kecil, Rofiq Azmi menilai bahwa pelestarian budaya melalui acara sebesar Gandrung Sewu merupakan langkah penting dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan modern dan nilai-nilai tradisi lokal.
“Kita boleh maju secara ekonomi dan teknologi, tapi jangan kehilangan akar budaya. Gandrung Sewu adalah bukti Banyuwangi tidak melupakan jati dirinya,” tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa kolaborasi lintas komunitas, aktivis, dan pemerintah daerah penting untuk membangun citra Banyuwangi sebagai kabupaten yang maju, berbudaya, dan berkarakter.
Rangkaian Acara Gandrung Sewu 2025
Festival ini terdiri atas tiga hari kegiatan yang melibatkan ribuan peserta dan seniman:
23 Oktober 2025 – Festival Musik Banyuwangi: Kolaborasi musik tradisi dan modern.
24 Oktober 2025 – Meras Gandrung & Srawung Seni: Pertemuan seniman, budayawan, dan masyarakat dalam ruang interaktif budaya.
25 Oktober 2025 – Puncak Gandrung Sewu 2025: Tarian kolosal ribuan penari Gandrung di bibir pantai Boom Marina Banyuwangi.
Undangan VIP dan Etika Kehadiran
Sebagai tamu kehormatan, Rofiq Azmi dijadwalkan hadir dalam puncak acara pada Sabtu, 25 Oktober 2025 pukul 13.00 WIB di Pantai Boom Marina Banyuwangi.
Dresscode yang ditetapkan panitia yaitu busana adat hitam atau putih berselempang, selaras dengan tema Selendang Sang Gandrung yang melambangkan kesederhanaan, kekuatan, dan kebersamaan.
Gandrung Sewu: Warisan Dunia dari Tanah Osing
Festival Gandrung Sewu telah dikenal luas hingga mancanegara sebagai pertunjukan kolosal yang merepresentasikan kekayaan seni, tradisi, dan filosofi hidup masyarakat Osing.
Event ini tidak hanya menjadi daya tarik wisata budaya, tetapi juga sarana memperkuat identitas Banyuwangi sebagai kabupaten dengan warisan budaya takbenda Indonesia yang hidup dan terus berkembang.
(Red)
















