Banyuwangi β Lapas Kelas IIA Banyuwangi melaksanakan program penebaran 10.000 bibit ikan lele pada kolam pembesaran, Senin (23/12/2024). Program ini menjadi langkah strategis mendukung ketahanan pangan, salah satu prioritas nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Lapas Banyuwangi, Agus Wahono, menjelaskan bibit lele tersebut ditebar di dua lokasi, yakni kolam dalam area Lapas dan kolam asimilasi di luar tembok Lapas. Upaya ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menjadi bagian penting dalam pembinaan keterampilan warga binaan.
βBibit lele tersebut akan dirawat oleh warga binaan di bawah bimbingan petugas. Program ini diharapkan memberikan bekal keterampilan agar mereka dapat mandiri setelah menyelesaikan masa pidana,β ungkap Agus.
Sebagai bagian dari pembinaan, para warga binaan mendapatkan pelatihan khusus dari tenaga profesional. Bibit lele yang ditebar akan dipelihara hingga mencapai ukuran layak konsumsi, sehingga memberikan nilai ekonomis lebih tinggi.
βLele yang telah mencapai ukuran layak konsumsi akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan warga binaan. Sebagian hasilnya akan dipasarkan, dan keuntungan yang diperoleh akan menjadi modal untuk siklus budidaya berikutnya,β tambahnya.
Program ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Pada awal Desember, Lapas Banyuwangi menerima bantuan 2.000 bibit ikan nila dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi. Dukungan tersebut membantu optimalisasi pembinaan dan pengembangan program budidaya ikan di Lapas.
Dengan langkah ini, Lapas Banyuwangi berkontribusi tidak hanya pada ketahanan pangan, tetapi juga pada peningkatan keterampilan dan pemberdayaan warga binaan. Program ini diharapkan mampu menciptakan peluang ekonomi yang lebih baik bagi warga binaan setelah mereka kembali ke masyarakat.
(Red)