Banyuwangi – Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen akan ditutup sementara selama 24 jam pada Jumat (6/6/2025) besok. Penutupan ini dilakukan dalam rangka kegiatan rutin bulanan bertajuk “Ijen Rijig,” yang difokuskan pada aksi bersih-bersih kawasan wisata alam dan pemulihan ekosistem.
Kepala Seksi V BBKSDA Jawa Timur, Dwi Sugiarto, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan setiap Jumat di pekan pertama bulan berjalan.
“Penutupan dilakukan mulai pukul 00.00 WIB hingga 23.59 WIB. Selama itu, kawasan ditutup bagi wisatawan agar kegiatan pembersihan dan pemulihan ekosistem bisa berjalan optimal,” terang Dwi, Kamis (5/6/2025).
Kegiatan Ijen Rijig melibatkan petugas TWA Ijen, komunitas lokal, pelaku wisata, pendaki, hingga para relawan. Aksi dimulai sejak pukul 05.30 WIB dengan cakupan dari puncak Gunung Ijen hingga areal Paltuding.
“Tujuannya tidak hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga memberi waktu bagi ekosistem, termasuk satwa liar, untuk memulihkan diri dari gangguan aktivitas manusia,” ujarnya.
Sampah-sampah yang dikumpulkan akan dibawa ke TPS3R Dewi Tari di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, untuk dipilah dan dikelola. Sebagian diolah menjadi pupuk organik, sementara residunya akan dibuang ke TPA.
Selain pembersihan, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat sekitar mengenai pengelolaan limbah dan pentingnya menjaga kelestarian alam.
TWA Kawah Ijen dikenal sebagai destinasi unggulan di Banyuwangi yang mendunia berkat fenomena api biru (blue flame) dan statusnya sebagai bagian dari Unesco Global Geopark (UGG). Banyak wisatawan mengakui kebersihan kawasan ini, seperti yang disampaikan Reza, pendaki asal Bali.
“Saya sudah mendaki sejumlah gunung di Bali dan Jawa. Ijen menurut saya adalah yang paling bersih,” ucapnya.
Kegiatan Ijen Rijig diharapkan dapat terus menjaga kelestarian Kawah Ijen sebagai ikon wisata dan konservasi alam.
(Red)