Banyuwangi, Jawa Timur — Balai Aspirasi Banyuwangi Selatan.
Aktivis Koboy Banyuwangi, Rafiq Azmi, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat Hebat Banyuwangi, menyampaikan sikap tegasnya terhadap rencana pengelolaan dana abadi daerah yang disebut-sebut berasal dari sebagian saham tambang emas Banyuwangi.
Dalam orasi terbuka di Balai Aspirasi Banyuwangi Selatan, Rafiq Azmi menegaskan bahwa rakyat Banyuwangi masih menyimpan luka lama atas hilangnya harapan besar dari saham tambang emas yang dulu digadang-gadang sebagai warisan kesejahteraan untuk rakyat.
“Banyuwangi pernah punya mimpi besar lewat saham tambang emas. Katanya itu untuk rakyat. Tapi hari ini, apa yang tersisa? Triliunan rupiah lenyap tanpa penjelasan, tanpa audit, dan tanpa satu pun yang merasa bersalah,” tegas Rafiq Azmi.
Menurutnya, ketidakjelasan itu belum pernah diselesaikan hingga kini. Namun di tengah luka lama yang belum sembuh, kini muncul lagi kebijakan baru — menjual sebagian saham rakyat atas nama dana abadi daerah.
“Dana abadi katanya. Tapi apa yang abadi di negeri yang lupa dengan transparansi? Kami tidak anti pembangunan. Tapi kami muak dengan pembangunan yang menipu rakyat,” ujarnya lantang.
Rafiq menegaskan, pihaknya bukan menolak kemajuan, namun menolak kemajuan yang dibangun di atas kebohongan. Ia meminta pemerintah daerah menghentikan seluruh proses pembentukan dan penggunaan dana abadi daerah yang bersumber dari aset tambang tersebut sampai ada audit terbuka dan penjelasan publik.
“Audit dulu. Baru bicara dana abadi. Bersihkan dulu, baru bicara masa depan. Jangan jual lagi saham rakyat. Itu milik rakyat Banyuwangi,” tegasnya.
Lebih lanjut, aktivis Koboy Banyuwangi itu menyoroti dampak langsung dari kebijakan yang tidak transparan: banyak jalan yang tak jadi dibangun, sekolah yang terlupakan renovasinya, serta petani yang tak pernah mendapat akses modal.
“Itulah harga dari diamnya rakyat. Kami tidak akan diam lagi. Karena diam berarti setuju, dan kami tidak setuju,” tambahnya.
Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat Hebat Banyuwangi menuntut agar dilakukan audit publik menyeluruh terhadap seluruh aset dan saham tambang Banyuwangi, termasuk penelusuran kemana larinya nilai saham dan keuntungan yang pernah dijanjikan sebagai sumber kesejahteraan daerah.
“Kami tidak menentang kekuasaan, tapi kami menentang kebohongan,” tutup Rafiq dalam pernyataannya.
(Red)















