Banyuwangi β Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Jawa Timur Wilayah Banyuwangi, Ahmad Jaenuri, M.Pd, meraih penghargaan Sunrise of Java Awards 2025 sebagai Inspirator Pengelolaan Lembaga Pendidikan Berkualitas. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Syaifuddin Mahmud, Pimpinan Redaksi Radar Banyuwangi, pada Minggu (16/2/2025).
Menurut Syaifuddin Mahmud, penghargaan ini layak diberikan kepada Ahmad Jaenuri karena kiprahnya dalam membawa nama Banyuwangi ke tingkat nasional dan internasional melalui dunia pendidikan, baik di level SMK maupun SMA.
“Ahmad Jaenuri telah memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan mutu pendidikan di Banyuwangi. Ini merupakan pencapaian yang sangat membanggakan bagi masyarakat,” ujar Syaifuddin yang akrab disapa Aib.
Dalam sambutannya, Ahmad Jaenuri menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan vokasi, salah satunya melalui program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK). Program ini bertujuan mencetak lulusan yang siap kerja dan memiliki daya saing tinggi di dunia industri.
“Kami ingin mewujudkan link and match yang komprehensif dalam pendidikan vokasi. Dengan ekosistem pendidikan yang kuat, kita dapat melahirkan SDM unggul yang mampu bersaing,” kata Jaenuri.
Saat ini, dari 9 SMK Negeri di Banyuwangi, sebanyak 7 SMKN telah berstatus Pusat Keunggulan. Pada 2025, SMKN 1 Tegalsari juga diusulkan menjadi SMK BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). Dengan status BLUD, sekolah dapat mengembangkan teaching factory dan project-based learning yang menghasilkan produk bernilai jual tinggi.
“Kami ingin menciptakan sekolah yang lebih produktif dan mampu berkontribusi nyata bagi masyarakat. Ini adalah hasil kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan sekolah-sekolah di Banyuwangi,” tambahnya.
Selain fokus pada SMK, Kacabdin Banyuwangi juga mulai mengenalkan program vokasi di SMA. Langkah ini bertujuan membekali siswa dengan keterampilan praktis yang relevan dengan dunia kerja, sehingga mereka lebih siap berkarier di berbagai sektor industri.
“Kami ingin siswa SMA tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki keterampilan yang bisa langsung diterapkan. Dengan pendidikan yang lebih terintegrasi, mereka memiliki peluang lebih besar untuk sukses di dunia kerja,” jelas Jaenuri.
Ia juga mengajak generasi muda Banyuwangi untuk berkontribusi dalam membangun daerah agar tidak hanya menjadi penonton di negeri sendiri.
“Mari kita jadikan Banyuwangi, Kota Gandrung, sebagai kota metropolitan yang mampu menopang perekonomian masyarakat secara mandiri dan berdaya saing tinggi,” pungkasnya.
(Red)