Banyuwangi β Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi melakukan terobosan baru dengan menyerahkan rekening dan kartu ATM kepada warga binaan sebagai bagian dari upaya memberantas peredaran uang tunai di lingkungan Lapas, Rabu (16/4/2025).
Langkah ini terwujud berkat kerjasama antara Lapas Banyuwangi dan Bank BRI. Penyerahan rekening dan kartu ATM dilakukan secara simbolis oleh Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi, bersama perwakilan dari Bank BRI di Ruang Rapat Sahardjo.
Mukaffi menjelaskan bahwa kebijakan ini diambil untuk menghindari pelanggaran yang sering terjadi akibat penggunaan uang tunai, seperti pungutan liar (pungli), gratifikasi, dan praktik judi di kalangan warga binaan.
“Dengan transaksi non-tunai, kami bisa meminimalisir penyalahgunaan uang dan memperketat pengawasan keuangan warga binaan,” ujarnya.
Ke depan, seluruh transaksi di kantin dan koperasi Lapas Banyuwangi akan dilakukan secara non-tunai menggunakan kartu ATM yang telah dibagikan. Rekening yang diberikan memiliki pembatasan fungsi, hanya bisa digunakan untuk pembelian di kantin dan untuk menerima transfer dari keluarga.
βRekening ini juga tidak bisa digunakan untuk transfer keluar, kecuali untuk keperluan pembelanjaan di koperasi,β jelasnya.
Sebagai bagian dari pengawasan, buku tabungan warga binaan akan disimpan oleh pihak Lapas, sementara kartu ATM tetap dipegang oleh pemiliknya. Rekening juga akan digunakan untuk pembayaran premi bagi warga binaan yang menghasilkan produk bernilai jual.
βKami akan menyerahkan buku tabungan kepada warga binaan yang bersangkutan setelah mereka bebas,β tambah Mukaffi.
Pengawasan terhadap rekening warga binaan akan dilakukan secara ketat melalui koordinasi dengan Polresta Banyuwangi dan Bank BRI untuk mendeteksi adanya transaksi mencurigakan.
βPengawasan ketat akan terus dilakukan untuk menutup kemungkinan penyalahgunaan rekening,β tegasnya.
Kebijakan ini sejalan dengan instruksi dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Direktur Jenderal Pemasyarakatan untuk memberantas pungli dan meningkatkan transparansi keuangan di lingkungan Lapas.
“Kami pastikan setiap layanan yang kami berikan kepada warga binaan tidak dipungut biaya,” pungkasnya.
(Red)