Banyuwangi β Kabupaten Banyuwangi, yang dikenal sebagai “Sunrise of Java”, kembali menunjukkan daya tariknya sebagai destinasi wisata favorit selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Hal ini terlihat dari lonjakan tingkat keterisian pesawat (load factor) di Bandara Banyuwangi yang mencapai 92 persen pada periode liburan tersebut.
General Manager Bandara Banyuwangi, Johan Seno Acton, mengungkapkan bahwa lonjakan jumlah penumpang terjadi mulai 18β25 Desember 2024.
βLoad factor mencapai 92 persen, meningkat signifikan dari hari biasa yang hanya 79 persen,β ungkap Johan, Jumat (27/12/2024).
Namun, jumlah total penumpang tercatat mengalami penurunan sebesar 17,67 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. Tahun ini, jumlah penumpang mencapai 3.027, sementara pada tahun lalu mencapai 3.677.
Johan menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya jumlah penerbangan di Bandara Banyuwangi. Pada 2024, hanya terdapat 18 pergerakan penerbangan (movement), dibandingkan 34 pergerakan pada 2023.
“Penurunan ini terjadi karena tidak beroperasinya maskapai Batik Air dan Wings Air selama libur Nataru 2024. Namun, Batik Air akan kembali melayani rute Banyuwangi mulai 29 Desember 2024,” jelas Johan.
Meski demikian, tingginya load factor menunjukkan bahwa minat wisatawan untuk berkunjung ke Banyuwangi tetap kuat.
βKami optimistis dengan kembalinya Batik Air beroperasi, jumlah penumpang akan kembali meningkat dan mendukung pariwisata Banyuwangi,β pungkas Johan.
Tingginya angka keterisian pesawat menjadi bukti bahwa Banyuwangi terus menjadi pilihan utama wisatawan, khususnya selama periode liburan. Dengan beragam destinasi wisata unggulan, Banyuwangi tetap menjadi salah satu tujuan wisata andalan di ujung timur Pulau Jawa.
(rag)