Banyuwangi – Suasana internal SMA Negeri 1 Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, menjadi perhatian publik setelah sebagian guru dan tenaga kependidikan menyampaikan keluhan terkait gaya kepemimpinan kepala sekolah. Keluhan ini dinilai cukup serius karena menyangkut pola komunikasi dan pengambilan keputusan di lingkungan sekolah.
Menurut informasi yang dihimpun, sejumlah guru merasa kurang dilibatkan dalam forum musyawarah, sementara kebijakan strategis sering kali diputuskan secara sepihak. Meski tidak ada aksi mosi tidak percaya, keluhan tersebut akhirnya disampaikan langsung kepada Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacab Dinas) Banyuwangi, (11/8/2025)
Menindaklanjuti laporan itu, Kacab Dinas Pendidikan Banyuwangi mengirim tim kepegawaian untuk menelusuri akar masalah. Hasil pemeriksaan awal menyimpulkan bahwa kepala sekolah perlu melakukan perubahan pola kepemimpinan.
“Kami sudah menegur kepala sekolah dan meminta yang bersangkutan memperbaiki pola kepemimpinan. Pengawas sekolah juga kami tugasi memberikan pendampingan manajerial,” tegas Kacab Dinas.
Kasi SMA Kacabdin Banyuwangi yang ikut menangani permasalahan ini menambahkan bahwa pendampingan tersebut akan fokus pada pembenahan manajemen dan komunikasi internal.
“Sekolah harus menjadi lingkungan kerja yang sehat dan terbuka. Kami berharap semua pihak dapat bekerja sama demi terciptanya suasana kondusif yang menunjang proses belajar-mengajar,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komunitas Sadar Hukum Banyuwangi, Sugiarto, turut menanggapi kasus ini. Menurutnya, lembaga pendidikan harus mengedepankan prinsip transparansi, partisipasi, dan etika profesionalisme.
“Kami mendukung langkah Kacab Dinas yang cepat merespons laporan ini. Tapi kami juga menekankan agar setiap kebijakan sekolah melibatkan semua unsur, tidak hanya pimpinan. Ini penting untuk menjaga marwah dunia pendidikan agar tetap sehat dan demokratis,” kata Sugiarto.
Sugiarto juga mengingatkan bahwa masalah kepemimpinan yang dibiarkan berlarut dapat berdampak langsung pada kualitas proses belajar-mengajar. “Guru yang merasa tidak dilibatkan akan kehilangan motivasi, dan ini pasti mempengaruhi siswa,” tambahnya.
Pendampingan yang dilakukan pengawas sekolah kini difokuskan pada pembenahan manajemen, peningkatan keterlibatan guru dan staf, serta menciptakan iklim kerja yang lebih terbuka. Hingga berita ini diterbitkan, kepala sekolah belum memberikan pernyataan langsung, sementara seluruh pihak berharap proses pembinaan membawa perubahan nyata bagi SMA Negeri 1 Tegaldlimo.
(Red)