Banyuwangi – Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta resmi menggelar inagurasi mahasiswa baru Kelas Banyuwangi, Selasa (10/10/2025), setelah sebelumnya membuka perkuliahan perdana. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Rektor ISI Surakarta, Prof. I Nyoman Sukerna, yang menegaskan bahwa kehadiran ISI di Banyuwangi menjadi laboratorium resmi untuk belajar seni dan budaya.
Prof. Nyoman menilai Banyuwangi memiliki potensi seni budaya yang sangat kaya dengan ciri khas tersendiri.
“Dengan adanya pendidikan tinggi seni formal, akan menjamin keberlanjutan warisan leluhur. Hal ini sesuai mandat undang-undang, bahwa institusi resmi adalah wadah pembinaan seni budaya,” ungkapnya.
Menurutnya, kehadiran ISI Surakarta di Banyuwangi melalui proses panjang sejak wacana pendirian kampus seni di era 90-an. Namun, baru di masa kepemimpinan Bupati Ipuk Fiestiandani, harapan itu bisa terwujud.
“Kami melihat Bupati Banyuwangi punya perhatian besar pada seni budaya di daerahnya. Karena itu kami berkomitmen terus mengembangkan kampus di Banyuwangi ini,” tambahnya.
Saat ini ISI Banyuwangi membuka dua program studi, yaitu Ethnomusikologi dan Tari. Ke depan, kampus ini akan mengembangkan prodi baru seperti Desain Komunikasi Visual (DKV), Film, Batik, dan lainnya. “Di ISI sendiri ada 22 prodi yang dijalankan, dan kami ingin sebagian bisa hadir di Banyuwangi,” jelas Nyoman.
Mahasiswa ISI Banyuwangi telah melewati PKKMB dan kuliah perdana, dan kini secara resmi memulai studi tahun ajaran 2025/2026 melalui acara inagurasi tersebut.
Bupati Ipuk Fiestiandani yang turut hadir menyampaikan, keberadaan ISI Banyuwangi akan memperkuat ekosistem seni budaya daerah.
“Jika selama ini pelestarian dilakukan dengan ratusan event budaya dalam Festival tahunan, kini dilanjutkan melalui jalur akademis. Kehadiran ISI Banyuwangi akan memperkuat DNA seni budaya daerah lewat penelitian dan inovasi,” ujar Ipuk.
Ipuk juga berharap para mahasiswa nantinya dapat menjadi pengajar yang ikut menyebarkan seni budaya Banyuwangi ke berbagai wilayah.
Inagurasi dihadiri jajaran dekan dan dosen ISI Surakarta, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama, Plh. Sekda Banyuwangi Guntur Priambodo, Ketua Dewan Kesenian Blambangan Hasan Basri, Majelis Kehormatan DKB Samsudin Adlawi, serta perwakilan Forkopimda.
Kehadiran ISI melengkapi infrastruktur pendidikan tinggi di Banyuwangi yang sebelumnya telah ada, seperti FIKKIA Universitas Airlangga Banyuwangi, Politeknik Negeri Banyuwangi, Akademi Pilot Indonesia, dan sejumlah kampus lainnya.
(Red)