Banyuwangi – Pengerjaan jembatan darurat Sungailembu yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, telah selesai dan kini dapat dilalui kendaraan roda empat. Sebelumnya, jembatan sementara untuk kendaraan roda dua telah rampung beberapa bulan lalu.
Dengan selesainya jembatan darurat ini, aktivitas warga di Desa Sumberagung, Desa Kandangan, dan Desa Sarongan kembali normal. Warga dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa harus kesulitan menyeberangi sungai.
Sri Windarti (36), warga Dusun Sungai Lembu, Desa Sumberagung, mengungkapkan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, dari Sungai Lembu ke Sarongan sekarang bisa berjalan lancar. Mobil sudah bisa lewat, dan kegiatan kami kembali normal. Terima kasih kepada Ibu Bupati dan Pemkab Banyuwangi yang telah membangun jembatan ini,” ujarnya saat meninjau lokasi bersama Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Kamis (25/9/2025).
Jembatan Sungailembu sebelumnya retak dan ambles akibat luapan sungai pada 15 Juli 2025. Jembatan sementara untuk roda dua dibangun dalam waktu empat hari dan langsung bisa dilewati warga.
Pemkab Banyuwangi kemudian membangun jembatan darurat untuk roda empat menggunakan rangka baja dengan sistem knock down atau bongkar pasang. Jembatan ini dibangun sekitar 300 meter dari jembatan lama, dengan panjang 30 meter, lebar 3,5 meter, dan tinggi 2,1 meter. Meski darurat, konstruksi jembatan kokoh dengan pondasi batu bronjong berlapis dan penguat hingga kedalaman empat meter.
Plt. Kepala DPU CKPP Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo Wicaksono, menjelaskan bahwa pembangunan jembatan memakan waktu dua bulan karena rangkanya dirakit di pabrik. Dana yang digunakan bersumber dari Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp2,6 miliar, khusus untuk kondisi darurat kebencanaan.
Jembatan darurat ini hanya diperuntukkan bagi kendaraan roda empat dengan beban maksimal 10 ton, diprioritaskan untuk kendaraan keluarga dan niaga ringan, sementara truk besar tetap diarahkan melewati jalur sungai lain.
Bupati Ipuk Fiestiandani menambahkan, jembatan permanen akan dibangun pada 2026 di lokasi jembatan lama yang ambles, dengan estimasi pengerjaan enam bulan, untuk memastikan konektivitas jangka panjang antar tiga desa tetap terjaga.
(Red)